Selasa, 23 Agustus 2016

KENAIKAN CUKAI ROKOK, PRO & KONTRA. DUA KUBU YANG SAMA-SAMA PERDULI.

Setiap wacana yang akan diterapkan oleh pemerintah ujung-ujungnya sudah pasti "heboh". Yang sekolah fullday-lah,inilah, itulah, media selalu saja membuatnya heboh. Kayak Bhakti Husada makin gencar beriklan hanya gara-gara satu hal "Vaksin Palsu". Sayangnya, dalam iklannya mereka hanya bilang ,aman, terpercaya tanpa kata "ASLI" hehe.  Dan kehebohan terbaru tentu saja tentang rokok yang katanya akan naik sekitar Rp 50 k. Boleh , mungkin itu akan membuat perokok berhenti secara perlahan atau justru tidak sama sekali. Hanya saja cara mereka mempublikasikan wacana itu tidak ku suka. Janganlah dulu bicara ke media. Lebih baik lakukan musyawarah dengan YLKI, perwakilan petani, perusahaan dll. Nah, hasilnya baru dibicarakan media.
Tentu setiap wacana akan ada pro dan kontra. Bagi yang pro, kesehatan adalah alasan utama, apapun yang mereka katakan, mereka akan memosisikan diri sebagai pihak yang perduli pada kesehatan. Bagi yang kontra, lapangan kerja adalah alasan utama, mulai dari petani, karyawan, perusahaan, hingga kegiatan yang disponsori oleh rokok.
Bagaiamana dengan saya?
Saya bisa menjadi bagian dari kubu dengan alasan yang sama dengan mereka. Karena yang pro benar yang kontra juga benar. Tinggal bagaimana pemerintah mencarikan solusi di antara keduanya.
Tapi hal utama yang harus dilakukan pemerintah bukanlah dimulai dengan rokok, ya buka rokok. Melainkan alkohol. Sebagai contoh pemerintah Turki meninggikan pajak bagi alkohol hingga orang-orang jadi berpikir untuk mengonsumsi. Kenapa alkohol, karena alkohol adalah ibu dari segala dosa. (^_^)